Surabaya, Januari 2020
SMPK Etika Dharma sebagai salah satu sekolah menengah di Surabaya telah menerapkan kurikulum 13 dalam setiap pembelajaran, dengan mengedepankan penguatan karakter siswa dan pembelajaran abad 21 yang meliputi Critical Thinking, Creativity, Communication, Collaboration. Diharapkan pembelajaran ini dapat menyikapi tuntutan jaman yang semakin kompetitif, sehingga diperlukan adanya peningkatan mutu lulusan.
Salah satu program kemitraan SMPK Etika Dharma untuk meningkatkan mutu lulusan adalah menjalin kerjasama dengan sekolah International (sister school) yaitu dengan Rapids Landing Primary School dan Yidarra Chatolic Primary School, dua sekolah di Australia.
Pada bulan Januari 2020 ini, SMPK menerima beberapa kunjungan. Pertengahan Januari kemarin, SMPK Etika Dharma menerima kunjungan pada tanggal 14-24 Januari 2020 dari salah satu sister school yaitu Rapids Landing Primary School dan juga perwakilan dari Margareth River Senior High School (MHSRS).
Kanan bawah: perwakilan Rapids Landing and MHSRS, founder YPED Kanan atas: pelajar magang Dispora dan tim guru SMPK Etika Dharma |
Lisa Helenius - Kepala Sekolah Rapids Landing Primary School bersama suaminya Brian Helenius dan dua putranya yang duduk di sekolah menengah Lachlan Helenius dan Mia Helenius disambut hangat oleh segenap warga Yayasan Pendidikan Etika Dharma khususnya SMPK Etika Dharma.
Mereka diperkenalkan dengan budaya Indonesia, bermain beberapa permainan tradisional Indonesia, seperti dakon, engkle, ular tangga, lari batok, mendengarkan dan memainkan alat musik tradisional angklung, musik kreasi patrol serta belajar batik canting dan batik ecoprint oleh perwakilan peserta didik. Peserta didik SMPK Etika Dharma sangat antusias berkolaborasi dengan Mia untuk membuat sebuah tarian modern. Dalam waktu yang singkat, mereka dapat menciptakan tarian yang indah yang dipentaskan dalam acara menyambut Natal dan Tahun Baru di YPED.
Lachlan bermain dakon |
Mr. Brian and Mrs Lisa Helenius belajar membatik |
Mrs Angela Ramirez belajar membatik dengan Devindra (kelas 9) |
Mia Helenius, Liching (8), Herli (9), Vero (9), Clarensia (9), Ms Kurnia dan Ms Lina berlatih gerakan tari |
Ibu Angela McCoy (paling kiri) dan Ibu Lisa Helenius (tengah) bersama penari kipas SMPK Etika Dharma Dari kanan: Bernice (8), Clarensia (9), Devindra (9), Herli (9), Veronica (9) |
Kolaborasi Mia Helenius (tengah) dengan peserta didik SMPK Etika Dharma Dari kiri: Veronica (9), Clarensia (9), Liching (8), Herli (9) |
Selain pertukaran budaya, pada kesempatan ini peserta didik SMPK Etika Dharma juga mendapatkan sharing tentang pendidikan, kebiasaan belajar para pelajar di Australia dan juga para guru mendapatkan sharing strategi belajar oleh Ibu Angela McCoy- guru bahasa Indonesia dan koordinator hubungan international MHSRS.
Peserta didik SMPK Etika Dharma berdiskusi dengan Ibu Angela McCoy |
Ibu Angela McCoy, Ibu Angela Ramirez membawa alat musik Didgeridoo |
Ibu Angela Ramirez, MHSRS Aboriginal and Indigenous Education Officer (AIEO), memperkenalkan dan memainkan alat musik "Didgeridoo" kepada peserta didik SMPK Etika Dharma dalam per. Alat musik tiup nan unik ini besar dan panjang seperti belalai gajah serta terbuat dari batang pohon, terutama eucalyptus yang berlubang bagian tengahnya karena dimakan rayap lalu diperhalus atau dihiasi gambar dengan cara dilukis menggunakan pewarna alam. Ada beberapa jenis didgeridoo tergantung asalnya dan tak ada yang persis sama, sebab proses pembuatannya masih alami. Alat musik ini digunakan dalam upacara tradisional oleh suku Aborigin di bagian utara Australia. Menurut cerita, getaran yang dihasilkan saat didgeridoo dimainkan dapat mengusir sakit atau melepas stres.
Cak Joko, Cak Caleb bersama Kepala Sekolah dan tim guru SMPK Etika Dharma |
Selain itu, sebelumnya, di awal Januari 6 - 21 Januari 2020, SMPK Etika Dharma juga mendapatkan kunjungan dua orang pelajar magang Dinas Pemuda dan Olah Raga, Cak Caleb dari Melbourn Australia dan Cak Joko dari Jawa Timur. Selama di SMPK Etika Dharma mereka memperkenalkan permainan futbol Austalia, istilah dalam bahasa Inggris, sejarah Australia, membuat karya ilmiah kepada peserta didik, dan sebaliknya mereka juga belajar tari Remo saat pelajaran ekstrakurikuler wajib tari.
Dengan adanya beberapa kunjungan ini, memberikan kesempatan yang berharga bagi peserta didik dan guru-guru SMPK Etika Dharma untuk berinteraksi langsung, bertukar pikiran, pengalaman budaya negara lain, Australia khususnya. Selain itu kunjungan ini sekaigus melatih kemandirian dan kedewasaan, menambah wawasan, memperluas hubungan, meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan ketrampilan belajar peserta didik. Kesempatan berharga mudah didapat ketika menjadi peserta didik SMPK Etika Dharma.